UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
Dosen Pengampu : Drs. Rusman Faoz.Nama : Desi DestianiNIM : 1251.036Mata Kuliah : Tekhnologi Informatika (TIK)
Soal :1. Apa dampak negative jika calon guru tidak menguasai teknologi pendidikan?2. Tulis salah satu argument (dalil) dalam Al-Qur’an/hadist yang berhubungan dengan komunikasi dalam bidang pendidikan! Sertakan penjelasannya!3. Ada beberapa rumusan konsep tekhnologi pendidikan. Bagaimana rumusan teknologi pendidikan yang tepat menurut pendapat anda setelah mengkaji beberapa konsep yang di kemukakan orang lain?4. Agar pembelajaran yang anda sajikan dapat di kaji oleh peserta didik secara online, langkah apa saja yang harus anda lakukan?5. Lakukan analisis objektif (evaluasi) pemanfaatan TIK di sekolah tertentu. Kemudian buat rancangan, bagaimana seharusnya sekolah tersebut memanfaatkan TIK supaya mutu pendidikannya meningkat! Sertakan argument anda terhadap rancangan yang di buat?6. Apa kelemahan dan kelebihan pemanfaatan internet dan e-learning?Jawaban :1. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan kemampuan profesionalnya. Guru di masa mendatang mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai inpormasi dan pengetahuan yang sedang tumbuh, berkembang, berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara professional. Kalau hal ini terjadi, ia akan kehilangan kepercayaan baik mahasiswa, siswa, orang tua mau pun masyarakat. Untuk menghadapi tantangan professional tersebut, guru harus berfikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya, guru harus melakukan pembaharuan ilmu dan penngetahuan yang dimilikinya secara terus menerus.[1]2. Salah satu argumen (dalil) dalam Al – Quran yang berhubungan dengan komunikasi dalam bidang pendidikan serta penjelsannya !وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَوَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًاArtinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.Penjelasan : Al Qur’an Surat An Nisa’ Ayat 9 tersebut, berpesan agar umat islam menyiapkan generasi penerus yang berkualitas sehingga anak mampu mengaktualisasikan potensinya sebagai bekal kehidupan dimasa mendatang. Oleh karena itu, bagi orang-orang yang beriman hendaklah bertakwa kepada Allah dan selalu berlindung dari hal-hal yang dimurkai di sisi Allah.3. Setelah mengkaji beberapa konsep dari para ahli mengenai teknologi pendidikan yang di jabarkan sebagai pengembangan, penerapan, dan evaluasi atas system, tehnik, serta alat bantu untuk meningkatkan proses belajar (manusia). Saya sampai pada kesimpulan bahwa rumusan teknologi menurut pendapat saya merupakan suatu alat yang mempermudah proses dalam pendidikan yang penerapannya itu secara ilmiah dan sistemati. Dari seluruh definisi dari para ahli hanya definisi Finn yang menyinggung arti tekhnologi sebagai pengguanaan mesin atau perangkat keras. Para pakar tadi berkesimpulan bahwa :1) Teknologi terkait pada sifat rasional dan ilmiah.2) Teknologi menunjuk suatu keahlian, baik itu seni atau kerajinan tangan.3) Teknologi dapat di terjemahkan ssebagai teknik atau cara pelaksanaan suatu kegiatan, atau sebagai suatu proses.4) Teknologi mengacu pada pengguanaan mesin-mesin dan perangkat keras.Selain definisi tersebut, saya lebih cenderung menyutujui definisi yang berasal dari National Center for Programmed Learning, UK. Defininsi tersebut antara lain berbunyi “ tekhnologi pendidikan adalah penerapan pengetahuan ilmiah mengenai belajar dan kondisi belajar untuk meningkatkan ke efektifan dan efisiensi pengajaran dan pelatihan. Jika tidak ada temuan atau prinsip ilmiah, maka teknologi pendidikan mengguanakan tekhnik teruji secara empirik untuk meningkatkan proses belajar”.4. Agar pembelajaran yang disajikan dapat di kaji oleh peserta didik secara on line langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :· Banyak hal yang harus dilakukan dan disiapkan. Berikut langkah-langkah untuk menyelenggarakan e-learning:[2]1. Strategi pengembangan e-learning, Hal ini merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan sebelum menjalankan e-learning. Dalam langkah ini dilakukan:a. Analisa, yang dilakukan didasarkan pada kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai lembaga tanpa mengesampingkan aspek kemampuan dan kesiapan yang dimiliki suatu institusi, baik dari sisi SDM, biaya, infrastruktur dan kultur yang ada.b. Grand design, hasil analisa tersebut bisa ditindaklanjuti menjadi suatu bentuk yang lebih konkret, yaitu berupa grand design sistem yang akan dijalankan. Grand design merupakan gambaran umum sistem e-learning yang akan dijalankan, yang berisi skenario, sasaran e-learning, desain sistem, SDM, mekanisme pengelolaan termasuk pembiayaanya.2. Penyiapan SDM, bisa meliputi pengampu kebijakan/menejemen lembaga beserta staf-stafnya dan SDM pendukung lainnya (honorer, kebersihan, dll). Penyiapan SDM bisa dilakukan dari beberapa aspek, diantaranya adalah paradigma dan skill.3. Pemilihan dan Impelementasi teknologi e-learninga. Pemilihan teknologi, Supaya pemilihan teknologi yang digunakan tidak melenceng, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya: untuk Rumusan kebutuhan terhadap teknologi, baik terkait konten maupun sistem e-learning, untuk Kemampuan SDM yang akan menggunakan teknologi, untuk Kemampuan atau tinjauan finasial, untuk Pengembangan yang akan dilakukan di masa akan datang.b. Implementasi, Pada langkah ini menerapkan apa saja yang direncanakan pada semua langkah sebelumnya menjadi sebuah sistem e-learning, yaitu mewujudkan sebuah sistem e-learning beserta konten yang digunakan untuk pembelajaran. Pada langkah ini juga dilakukan sosialisasi penggunaan sistem kepada calon pengguna, baik dari sisi akademis maupun infrastrukturnya.4. Implementasi, pada langkah ini menerapkan apa saja yang direncanakan pada semua langkah sebelumnya menjadi sebuah sistem e-learning, yaitu mewujudkan sebuah sistem e-learning beserta konten yang digunakan untuk pembelajaran. Pada langkah ini juga dilakukan sosialisasi penggunaan sistem kepada calon pengguna, baik dari sisi akademis maupun infrastrukturnya.5. Pengelolaan, meliputi pengelolaan sistem e-learning beserta perangkat atau infrastruktur yang terkait. Pengelolaan ini untuk menjamin sistem bisa berjalan dan digunakan dengan baik. Pengelolaan juga meliputi pembuatan backup sistem untuk mengantisipasi adanya kerusakan atau gangguan terhadap sistem.6. Peluncuran sistem, Pada tahap ini sistem sudah siap digunakan, dan saat sistem berjalan pengelolaan tetap dilakukan. Selain itu untuk mempermudah para pemula menggunakan sistem, disediakan pula bantuan atau semacam call center untuk memberi bantuan jika ada pengguna yang mengalami kesulitan.Contoh aplikasi e-learning misalnya moodle dan aututor.5. Setelah saya menganalisis tentang TIK ke sekolah terdekat saya teryata TIK belum di manfaatkan, padahal sumbangan dari pemerintah telah ada namun katanya media tersebut hanya dimanfaatkan oleh operator. Sungguh di sayangkan padahal jika media tersebut di manfaatkan secara optimal materi pembelajaran yang di sampaikan akan bermakna dan tidak membosankan dan dapat memotifasi belajar siswa.Mernurut saya dalam menelisik masalah pengintegrasian atau penyatuan TIK (teknologi, informasi dan komunikasi) di sekolah dasar kita harus melihat beberapa peran yang dijalankan oleh pihak-pihak yang berkompeten di sekolah. Pertama peran sekolah sebagai institusi yang melahirkan kebijakan, kedua guru kelas sebagai aktor utama di lapangan dan yang ketiga, guru komputer sebagai orang yang mengajar mata pelajaran TIK.· Pertama, Sebagai institusi sekolah mempunyai mekanisme yang berbeda-beda dalam proses pembelanjaan anggaran di setiap tahunnya. Banyak sekolah yang masih berpikir bahwa fasilitas yang terpenting dikembangkan hanya fasilitas fisik saja. Padahal jika sedikit demi sedikit anggaran dipergunakan untuk pembelanjaan infrastruktur TIK maka sebuah sekolah akan mempunyai arah yang jelas dalam pengembangan TIK. Terbukti banyak sekolah sudah mulai menampilkan fasilitas TIK sebagai nilai jual, terutama bagi sekolah swasta.· Kedua, Guru kelas sebagai pihak yang bersentuhan langsung dengan siswa mempunyai peran penting dalam pengintegrasian TIK. Guru kelas bisa menjadi contoh langsung atau role model bagi pengunaan perangkat TIK di sekolah. Banyak sekolah yang sudah memulai untuk melengkapi ruang kelas dengan satu computer. Dengan memaksimal kan peran satu komputer di kelas, siswa akan merasakan manfaat yaitu bertambahnya sumber belajar. Inisiatif guru kelas untuk sering-sering berkonsultasi dengan guru TIK juga diperlukan. Dengan demikian guru TIK bisa membantu mewujudkan apa keinginan dari guru kelas dalam kaitannya dengan integrasi TIK,· Ketiga, Peran guru TIK. Selain bertanggung jawab pada berlangsungnya suasana pembelajaran di ruang computer, guru TIK juga menjadi tempat bertanya dari guru kelas serta pihak yang berkepentingan dalam bidang TIK disekolah. Guru TIK selayaknya mempunyai jam khusus setelah pulang sekolah secara rutin untuk melatih keterampilan serta menjadi teman dialog untuk semua guru kelas. Bersama guru kelas, dan berbekal kurikulum TIK yang dibuat bersama-sama guru lain disekolah, guru TIK bertugas merancang kira-kira hal apa dalam TIK yang bisa membuat siswa menjadi terbantu belajarnya. Tugas apa yang bisa diberikan dalam kaitannya dengan pembelajaran dikelas den demikian menjadikan pembelajaran dikelas menjadi aktif, kreatif, dan menyenangkan.6. Kelemahan :· Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.· Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.· Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (Information, Communication and Technology).· Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer).· Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang internet.Kelebihan :· Pengalaman pribadi dalam belajar : pilihan untuk mandiri dalam belajar menjadikan siswa untuk berusaha melangkah maju, memilih sendiri peralatan yang digunakan untuk penyampaian belajar mengajar, mengumpulkan bahan-bahan sesuai dengan kebutuhan.· Mengurangi biaya : lembaga penyelenggara e-Learning dapat mengurangi bahkan menghilangkan biaya perjalanan untuk pelatihan, menghilangkan biaya pembangunan sebuah kelas dan mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pelajar untuk pergi ke sekolah.· Mudah dicapai: pemakai dapat dengan mudah menggunakan aplikasi e-Learning dimanapun juga selama mereka terhubung ke internet. e-Learning dapat dicapai oleh para pemakai dan para pelajar tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.· Kemampuan bertanggung jawab : Kenaikan tingkat, pengujian, penilaian, dan pengesahan dapat diikuti secara otomatis sehingga semua peserta (pelajar, pengembang dan pemilik) dapat bertanggung jawab terhadap kewajiban mereka masing- masing di dalam proses belajar mengajar.
[1] Dalam sambutan Rektor IAILM Dr.Cecep Alba, MA. dalam buku Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan karya : Drs. Rusman Faoz, M.M.Pd.[2] Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/12/kelebihan-dan-kekurangan-e-learning.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia