DATUK
Getar itu terasa kala kita bersama
Kau mampu hadirkan tawa dalam durja
Kau laki-laki pilihan Tuhan untuk seorang hamba
Yang taklain diriku kala dirundung nestapa
Kau memang tak pernah sanggup berjanji
Hanya
meminta hati untuk menjalani
Namun
percayalah duhai kekasih
Hati
ini tak akan pernah berpaling
Karena
telah terpatri oleh kalam Illahi
Hanya
untuk dirimu tak terganti
Tak beralasan
pimpinan kaum melayu kau sebut Datuk
Pemilik hatiku
pun sama seperti itu
Tak pernah
beralasan jadikan kau Datuk di hatiku
Biar aku coba
untuk terus menduga
Kau memang di
tugaskan untuk memimpinku dalam arifmu
Rasa
sayang ini hanya untukmu satu
Takan
pernah ada yang lain sungguh
Semoga
yang kau rasa pun seperti itu
Karena
ku sakit jika kau tuduh
Kala
gundah hatiku yang rapuh
Tak
habis ku ucapkan aku cinta kamu sungguh.
Note :
Puisi ini telah di terbitkan secara Indie berupa buku Antologi Puisi #UCAP1 (Ungkapan Cinta Ala Penyair 1) Hasil lomba menulis Puisi Online yang diadakan oleh META KATA PUBLISHING pada bulan Mei lalu.
Sedikit Bercerita tentang Puisi ini ...
Merupakan ungkapan perasaanku yang sesungguhnya terhadap sang Datuk. Seseorang yang berhasil merubah pandanganku tentang hidup, bahkan dia mampu mengenalkanku terhadap jenis music baru. yang paling penting adalah dia mampu membawaku untuk tetap merasakan hidup! Mampu mengalihkan duniaku, dan menyadarkanku bahwa hidup adalah perjuangan tanpa akhir. Datuk, sebuah nama yang arif. Sampai tulisan ini di publikasikan ia tidak pernah tahu bahwa aku menuliskan puisi untuknya. Dan bahkan mungkin dia tidak pernah tahu bagaimana perasaanku seungguhnya.
ingin akku lantunkan puisi ini, ingin ku sampaikan semua hal ini tapiii.... Aku ingin biarkan saja semua ini, dan aku ingin mencoba membiarkan semua mengalir apa adanya, tanpa intrik bahkan politik...
"Biar dia rasa aja!" kata itu pernah ku lontarkan pada seeorang yang geram atas terpendamnya rasaku...
Datuk... Datuk... Datuk...
^_^